Meskipun konflik regional meningkat di negara tetangganya, Gaza, masa depan Mesir sangat terkait dengan peristiwa di selatan perbatasannya.
Dengan adanya Bendungan Renaisans Besar Etiopia (GERD) di Sungai Nil Biru Etiopia yang menjadi kenyataan, Mesir merasa perlu untuk memperkuat kehadirannya di Tanduk Afrika. Namun setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober tahun lalu dan serangan Israel berikutnya di Gaza, kebutuhan untuk memberikan pengaruh di wilayah tersebut menjadi semakin mendesak.
Untuk mendukung Hamas, milisi Houthi yang berbasis di Yaman secara teratur menyerang kapal komersial di Laut Merah. Hal ini mengurangi rute laut ke Terusan Suez, mengurangi lalu lintas transit kanal sebesar 66%, dan memberikan pukulan finansial yang parah terhadap perekonomian Mesir.